Postingan

Rahasia

Kami yang dipasangkan takdir tengah saling memunggungi. Aku menulis di sini, dia di sana. Untuk menggali lubang tempat resah, susah, patah hati, dan amarah. Berharap tidak dibaca, karena takut menyakiti atau memang sudah tidak percaya lagi. Kami yang dipasangkan takdir. Sedang tidak baik-baik saja. Baik dengan Sang Pencipta maupun dengan sesama anak manusia. Lalu mencari jalan masing-masing, demi menjemput kata sembuh. Sebuah jalan yang kami beri nama Jl. Rahasia. Kini, aku mulai merenung apakah saling berrahasia adalah tanda yang baik atau sebaliknya? Apakah tanda bahwa aku tidak sanggup menjadi sandarannya atau ... dia begitu karena cinta? Namun, apakah cinta memang bisa membuat begini lelah? Allah ... aku masih percaya firman-firman-Mu, janji-janji-Mu, walau aku bukan hamba yang taat pada-Mu. Allah ... Engkau tidak akan membebaniku dengan perkara yang tidak aku sanggup, Engkau membersamai setiap kesulitan dengan kemudahan, dan aku yakin dengan firman-Mu, "La Tahzan, innaLlah

Lampau

Lampau bukan lampu yang setia menerangi malam-malammuterkadang ia begitu pekat tertanam di hatimu pekatnya lebih hitam dari malam tanggal muda hijriah lebih hitam dari jelaga di balik bokong panci dan wajan ibumu yang dipakainya membuatkanmu sarapan, saat kecil dulu yang aromanya membuatmu kerap rindu rumah Lampau tak akan tergerus langkah ia senantiasa berada di sudut ingatan dalam kotak yang ingin dipaksa lupa tapi tak bisa Lampau akan terus bernarasi di otakmu seringnya, ia merupa bayang-bayang tentang sakit yang teramat atau tawa yang hangat bukan hal biasa seperti apakah kemarin pagi kamu bernapas begitu dalam atau biasa saja saat bangun tidur atau seperti apa yang pertama kali kamu pegang saat bangun tidur kemarin lusa Lampau Terkadang warna-warni seperti pelangi yang sejenak ada, membuat kita tersenyum dan tertawa lalu pergi entah ke mana dan tak jarang, ia hilang ketika hendak dikenang Lampau adalah tentang kisah-kisah yang terlihat terdengar terrasa